Selasa, 30 Mei 2017

El-Madani pesantren yang siap memajukan Banser Rawalo



  Pondok pesantren El madani, dipesantren ini juga tempat para sahabat banser bersua, siang dan malam, untuk merencanakan bagaimana banser kedepan, pasalnya pengasuh pesantren El madani merupakan anggota Banser yang telah ikut pendidikan dasar banser, serta telah melaksanakan PKPNU.
El madani pesantren  bagaimana jalan ceritanya El madani bisa berdiri sampai sekarang.....
Sejarah Ponpes El-Madani Rawalo 


Banser Bersantai ria diponpes El-madani

Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan berbasis agama yang telah mempunyai perjalanan yang panjang sejalan dengan perjalanan penyebaran agama Islam di Indonesia. Tidak dapat di pungkiri bahwa pondok pesantren ikut andil besar dalam memperjuangkan dan merebut kemerdekaan Indonesia. Di pojok desa Banjarparakan Rawalo tepatnya di kedungwangkal berdirilah pondok pesantren Miftahul Huda Nurul Iman yang lebih akrab dengan sapaan pondok el madani,  berdiri pada tahun 2004 yang di dirikan oleh Almaghfurllah Kiai M Judan Dawam (Lahir 1954 Wafat 2014) atas perintah gurunya Ky.  Sobari Tunjung.  Ky. Muh Judan adalah seorang pendatang dari daerah Mlangi Jogjakarta,  beliau menikah dengan Ibu Nyai Siti Masyrifah yang berasal dari Banjarparakan Rawalo Banyumas,  dan menetap di daerah tersebut. 





(Pengasuh Ponpes El-madani)


Sejak kecil beliau sudah mengaji pada kiai - kiai sepuh di Mlangi, beliau yang terkenal dengan kecerdasaannya dalam mempelajari ilmu agama kemudian di dawuhi oleh salah satu kiai nya yaitu simbah kyai Sirruddin tersebut, " juud ( sapaan kiainya kepada beliau) mondok-o neng nggonku mondok biyen ( Pondok Pesantren Ar-rasyid Bojonegoro) aku wes ra kuat mulang awakmu,  ilmuku wes entek neng awakmu" (Juud,,  mondoklah di tempatku dulu mondok,  Aku sudah tidak sanggup mengajarimu ngaji lagi,  ilmuku sudah habis olehmu). Sendiko dawuh dengan kiainya beliau pun berangkat nyantri ke bojonegoro. usai nyantri di bojonegoro beliau pulang ke mlangi dan berniat mau mengaji kepada salah satu kiai-nya lagi,  saat beliau sowan mau ikut mengaji lagi beliau di dawuhi oleh kiainya,  "juud kuliaho neng Al Azhar Kairo, wes ora lettinge awakmu ngaji ng kene" (Juud,  kuliahlah di Al Azhar Kairo,  sudah tidak tingkatannya lagi kamu mengaji disini).  Sebab terbentur biaya beliau tidak bisa melanjutkan ke Kairo. 
Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren El Madani mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual. Dari perjalanan sejarah tersebut, pesantren membuka kesempatan untuk menyelenggarakan pendidikan formal. Pada tahun 2013 di dirikanlah SMA Pesantren El Madani Oleh Almaghfurllah Kiai M Judan  Dawam dan putranya Gus Rif'an yang meru­pakan inovasi penyelenggaraan atau manajemen pendidikan yang berbasis pesantren yang sangat kental, dimana model pendidikannya mengga­bungkan pendidikan agama non formal dengan pendidikan umum formal di sekolah, berangkat dari keprihatinan beliau - beliau di zaman sekarang begitu bebasnya pergaulan dan kenakalan anak remaja, SMA pesantren El Madani berdiri di bawah naungan yayasan nurul iman mempunyai program wajib mondok.



🌸Visi dan Misi 

Visi
"Mendidik generasi muda untuk mewujudkan generasi qur'ani - generasi madani"

Misi
"Mewujudkan kehidupan sekolah yang kondusif sesuai Al Qur'an dan Hadits."Menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air.
"Meningkatkan kualitas kelulusan dalam bidang pengetahuan,  teknologi,  seni budaya,  yang berorientasi pada kecakapan hidup. 
"Menumbuhkan kegemaran membaca,  menulis dan berkarya. 
"menumbuhkan motivasi belajar seumur hidup. 



🌸Motto
Cerdas Menata Masa Depan



Dari berbagai macam potensi, prestasi, variasi kegiatan di SMA Pesantren El Madani mempunyai program unggulan yaitu program Tahfidzul Qur'an dan mengkaji kitab kuning.

SMA El-madani belajar dialam terbuka


SMA Pesantren El Madani mempunyai tujuan agar siswa atau santrinya mempunyai prestasi akademik maupun non akademik serta mempunyai karakter berbasis agama yang mengedepankan akhlakul karimah.

Pengasuh Pesantren El-madani sekarang





Penelusuran yang terkait dengan pesantren el madani
ponpes al-madani purwasari, kabupaten kuningan, jawa barat
pondok pesantren madani ponorogo
pondok madani lembang
pesantren negeri 5 menara
pondok pesantren al madani gunung pati
pondok modern darussalam
ponpes bina madani bogor

pondok pesantren terpadu al-multazam kabupaten kuningan, jawa barat















Akhir perjalanan tokoh masyhur Syekh Abdul Qodir Al-Jailani


Banyak orang menyebut nyebut syech Abdul Qodir Al Jailani, dalam do'a, ataupun tawassul, namun bagaimana sebenarnya kisah syekh Abdul Qodir Al Jailani, tentu tidak banyak orang yang mengetahui kapan beliu lahir, ataupun wafat.
Secara jasad lebih dari delapan abad beliu telah terkubur. Akan tetapi nama tetap membekas kuat di kalangan umat Islam. Beliulah Syekh Abdul Qadir al-Jailani, tokoh ulama sufi kelahiran .
Syekh Abdul Qadir memiliki prinsip yang sangat kuat dalam hidupnya, penyuara kebenaran kepada siapapun, dan dengan risiko apapun. Beliu menekuni tasawuf, hingga ia mengalami pengalaman spiritual dahsyat yang mempengaruhi keseluruhan hidupnya. Jejak Syekh Abdul Qadir juga dijumpai dalam belasan karya aslinya
Selain mewarisi banyak karya tulisan, Syekh Abdul Qadir meninggalkan beberapa buah nasehat menjelang kewafatannya. Akhir hayat Syekh didahului dengan kondisi kesehatannya yang terus menurun. Kala itu putra-putranya menghampiri dan mengajukan sejumlah pertanyaan.
”Berilah aku wasiat, wahai ayahku. Apa yang harus aku kerjakan sepergian ayah nanti?” tanya putra sulungnya, Abdul Wahab.
”Engkau harus senantiasa bertaqwa kepada Allah. Jangan takut kepada siapapun, kecuali Allah. Setiap kebutuhan mintalah kepada-Nya. Jangan berpegang selain kepada tali-Nya. Carilah segalanya dari Allah,” jawab sang ayah.
”Aku diumpamakan seperti batang yang tanpa kulit,” sambung Syekh Abdul Qadir. ”Menjauhlah kalian dari sisiku sebab yang bersamamu itu hanyalah tubuh lahiriah saja, sementara selain kalian, aku bersama dengan batinku.”
Putra lainnya, Abdul Azis, bertanya tentang keadaannya. ”Jangan bertanya tentang apapun dan siapapun kepadaku. Aku sedang kembali dalam ilmu Allah,” sahut Syekh Abdul Qadir.
Ketika ditanya Abdul Jabar, putranya yang lain, ”Apakah yang dapat ayahanda rasakan dari tubuh ayahanda?” Syekh Abdul Qadir menjawab, ”Seluruh anggota tubuhku terasa sakit kecuali hatiku. Bagaimana ia dapat sakit, sedang ia benar-benar bersama dengan Allah.”
”Mintalah tolong kepada Tuhan yang tiada tuhan yang wajib disembah kecuali Dia. Dialah Dzat yang hidup, tidak akan mati, tidak pernah takut karena kehilangannya.” Kematian pun segera menghampiri Syekh Abdul Qadir.

Syekh Abdul Qadir al-Jainlani menghembuskan nafas terakhir di Baghdad, Sabtu bakda maghrib, 9 Rabiul Akhir 561 H atau 15 Januari 1166 M, pada usia 89 tahun. Dunia berduka atas kepulangannya, tapi generasi penerus hingga sekarang tetap setia melanjutkan ajaran dan perjuangannya.
info By : https://sufimuda.net/





Penelusuran yang terkait dengan perjalanan syekh abdul qodir jaelani
amalan syekh abdul qodir jaelani
kisah syekh abdul qodir jaelani dan iblis
syekh abdul qodir jaelani menghidupkan orang mati
kata kata mutiara abdul qodir jaelani
kisah syekh abdul qodir jaelani full
makam abdul qadir
ajaran syekh abdul qodir jaelani
kisah syekh abdul qodir jaelani menghidupkan orang mati (Mahbib Khoiron)

Senin, 29 Mei 2017

Bakti sosial Banser Satkoryon Rawalo


Banser Satkornyon Rawalo, mengadakan bakti sosial ( BAKSOS ) yang dilaksanakan satu bulan sekali dari desa kedesa di kecamatan Rawalo untuk kaum du'afa, Dengan adanya Baksos ini, Banser mampu menjawab atas sebagian pandangan masyarakat terhadap banser, yang mengira banser hanyalah barisan tukang jaga, ataupun tukang minta.Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk kita saling peduli terhadap sesama hamba Allah, serta meningkatkan rasa syukur kita atas apa yang Allah telah berikan pada kita.

 
(pemberian santunan buat du'afa)

 
(Perjalanan menuju rumah du"afa)

 Dana yang diperoleh untuk baksos ini ialah, dengan cara SAMIRUN, atau mengumpulkan dari anggota banser ataupun ansor, serta masyarakat NU yang ingin bersedekah, penggalangan danapun seikhlasnya.
Baksos yang dilakukan Banser satkoryon Rawalo berupa makanan pokok, serta ditambah seekor Ayam betina, kegiatan baksos ini tidak mengukur seberapa besar apa yang telah Banser berikan, namun sebagai wujud tali silaturrohmi Banser dengan masyarakat, agar terjalin hubungan yang erat, serta saling membantu.Tanggapan masyarakat sangat antusias, dengan adannya kegiatan Baksos yang dilakukan oleh Sahabat Banser


 

 Selain pemberian sembako, baksos Banser satkoryon Rawalo juga mengadakan kegiatan geladi bersih, pada masjid ataupun Musolla didesa tersebut, serta pemasangan lambang kebesaran NU di Masjid ataupun Musolla.

  Harapan semoga apa yang telah dilaksanakan oleh sahabat banser serta para donatur, diridhoi oleh ALLAH SWT, serta menjadi kebarokahan bagi sepenerimannya, AMIN















info terkait


macam macam kegiatan bakti sosial

proposal bakti sosial panti asuhan

artikel bakti sosial

tujuan bakti sosial ke panti asuhan

bakti sosial apakah arti sebenarnya

konsep acara bakti sosial

macam macam kegiatan sosial masyarakat

bakti sosial kesehatan



Pesantren berbasis NU, dan tempat berkumpulnya Banser satkoryon Rawalo

 

   Banser satkoryon Rawalo sering berkumpul - kumpul, baik itu mengikuti pengajian, ataupun, sekedar sharing pengalaman, berkumpulnya terkadang dirumah sahabat Banser, atau kadang dipesantren, salah satunga dipesantren Al falah yang beralamatkan di bayeman, desa Banjarparakan, kecamatan Rawalo, sangat mudah untuk dituju, karena letaknya tepat dipinggir jalan raya, antara rawalo - jatilawang, mengapa dipesantren Al falah?...karena Pondok pesantren Al falah, merupakan pesantren berazaskan NU, dan sangat terbukan untuk kegiatan Banser Ansor.


Ponpes Al falah sendiri diasuh oleh KH. MUSTOFA QOSTHOLANI, yang merupakan alumni pondok pesantren Al falah Ploso Kediri, Jawa timur, beliu mendirikan pesantren bebasis salafiyah, namun seiring perkembangjaman,  kini Al falah mendirikan sekolah tingkat pertama yang berbasis NU, yaitu SMPI AL FALAH dan dikepalai Oleh ustad NASIRUN, yang berstatus sebagai menantu dari kyai Mustofa, dan beliu pernah mengenyam pendidikan dipondok pesantren Al falah di Ploso kediri, juga beliu merupakan mantan PAC Rawalo.

 

  Progam pendidikan di SMPI Al falah mengedepankan Al qur'an dan kitab kuning serta pendidikan formal, untuk tenaga pengajarnyapun sudah tidak diragukan lagi, walaupun SMPI terbilang masih dini, namun dalam konteks belajar mengajarnya sebanding dengan sekolahan yang sudah lahir lebih dulu.

 
 
 Di Al falah inilah Anggota ansor Banser sering mengadakan kegiatan rutinan, seperti belajar al qur'an, mengaji kitab kuning, dan lain lain.

   Sudah tidak diragukan lagi dengan adanya NU di Indonesia, Pasalnya pesantren ada, karena adanya NU, begitu juga bantuan militer dari NU, yang merupakan pembela Ulama dan Negara tercinta ini, sebagaimana semboyang Banser NU, NKRI HARGA MATI.

JAYALAH BANGSAKU, JAYALAH NEGRIKU, SATUKAN TEKAD, SATUKAN JIWA, BELA NUSANTARA TERCINTA.











info terkait
daftar pesantren nu

pondok pesantren modern di jawa timur

pondok pesantren jawa tengah

pondok pesantren salafi

pondok pesantren modern di jawa barat

pesantren salafi gratis

pesantren salafi di jawa barat

pesantren salaf terbaik

Minggu, 28 Mei 2017

Sejarah lagu syubhanul wathon atau yelal waton



 Syubbanul Wathon atau yelal waton,  lagu ini tidak asing dikalangan Banser, pasalnya lagu ini merupakan lagu wajib Banser, lagu  yang menjadi penyemangat perjuangan para Nahdiyin untuk membela bumi pertiwi, lagu itu diciptakan oleh KH. Wahab Hasbullah, yang  merupakan salah satu pendiri NU dan juga Pahlawan Nasional, pada tahun 1934. Dikala itu mars "Syubbanul Wathon" wajib dinyanyikan dimadrasah, setiap hari sebelum masuk kelas.
Sejalannya waktu, kemudian lagu ini berkembang di kalangan santri dan pondok pesantren dengan berbagai variasi. Hingga pada tahun 2013, GP Anshor akhirnya berusaha menggali dan 'merekonstruksi' lagu tersebut berdasarkan penuturan dari KH. Maimun Zubair, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, yang pernah mondok di Tambak Beras.
 
Berikut lirik lagu Syubbanul Wathon (Ya Lal Wathon)
(Cipt. KH. Wahab Hasbullah)


 يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن يَا لَلْوَطَن


(Ya lal wathon Ya lal wathon Ya lal wathon)


 حُبُّ الْوَطَن مِنَ الْإِيْمَان


(Hubbul wathon minal iman)


وَلَا تَكُنْ مِنَ الْحِرْمَان


(Wa laa takun minal hirman)


اِنْهَضُوْا أَهْلَ الْوَطَن


(Inhadu ahlal wathon)



إِنْدُونَيْسيَا بِيْلَادِيْ


(Indonesia biladi)


أَنْتَ عُنْوَانُ الْفَخَامَا


(Anta unwanul fakhoma)


كُلُّ مَنْ يَأْتِيْكَ يَوْمَا


(Kullu maiya'tika yauma)


طَامِحًا يَلْقَ حِمَامَا


(Thomihai yalqo himama)


** versi Indonesia


Pusaka hati wahai tanah airku

Cintaku dalam imanku

Jangan halangkan nasibmu

Bangkitlah, hai bangsaku!



Indonesia negeriku

Engkau panji martabatku

Siapa datang mengancammu

Kan binasa di bawah dulimu!


 












Banser satkorkel Sidamulih, Rawalo

Rabu, 24 Mei 2017

Peraturan dalam Banser












Setiap individual boleh ikut Ansor ataupun Banser asal orang tersebut benar - benar ingin memajukan NU, walau ikut Banser itu bebas siapapun boleh, namun disitu ada aturan serta pasal - pasal yang harus anggota banser perlu diketahui.

Berikut peraturan Banser


PERATURAN ORGANISASI
BARISAN ANSOR SERBAGUNA (BANSER)


Pasal 1
UMUM


Yang dimaksud dengan Barisan Ansor Serbaguna selanjutnya disingkat (BANSER) dalam peraturan organisasi ini adalah tenaga inti Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader penggerak, pengemban dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor. Kader dimaksud adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor yang memiliki kwalifikasi : Disiplin dan dedikasi yang tinggi, ketahanan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan religius sebagai benteng ulama dan dapat mewujudkan Gita-cita Gerakan Pemuda Ansor dan kemaslahatan umum.



Pasal 2
Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi

1. Fungsi Utama Banser adalah:


a. Fungsi Kaderisasi BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader terlatih untuk pengembangan kaderisasi dilingkungan Gerakan Pemuda Ansor.

b. Fungsi Dinamisator BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor yang berfungsi sebagai pelopor penggerak program-program Gerakan Pemuda Ansor.

c. Fungsi Stabilisator BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor yang berfungsi sebagai pengaman program-program sosial kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor.


2. Tugas Banser


a. Merencanakan, mempersiapkan dan mengamalkan Gita-Gita pejuangan Gerakan Pemuda Ansor serta menyelamatkan dan mengembangkan hasil-hasil perjuangan yang telah di capai.

b. Melaksanakan program sosial kemasyarakatan dan program pembangunan yang berbentuk rintisan dan partisipasi.

c. Membantu terselenggaranya SISHANKAMRATA di lingkungan Gerakan Pemuda Ansor dan lingkungan sekitarnya.


3. Tanggung Jawab BANSER adalah:


a. Menjaga, memelihara dan menjamin kelangsungan hidup dan kejayaan Gerakan Pemuda Ansor khususnya dan NU umumnya


b. Bersama dengan kekuatan Bangsa yang lain untuk tetap menjaga dan menjamin keutuhan bangsa dari segala ancaman, hambatan, gangguan dan tantangan.


Pasal 3
Kegiatan

Kegiatan BANSER adalah kegiatan keagamaan, sosial kemasyarakatan, pembangunan serta bela Negara yang tehnis pelaksanaanya berpedoman pada program kegaiatan Banser.


Pasal 4
Keanggotaan


1. Anggota BANSER adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor.

2. Keanggotaan SANSER ditetapkan dengan syarat-syarat sebagai berikut:


a. Sehat fisik dan mentalnya

b. Memiliki tinggi badan sekurang-kuranya 160 cm, kecuali memiliki kecakapan khusus.

c. Telah lulus mengikuti Pendidikan dan Latihan dasar BANSER.

d. Memiliki dedikasi dan loyalitas kepada Gerakan Pemuda Ansor.


3. Anggota kehormatan diberikan kepada mantan anggota BANSER yang berusia diatas 45 tahun dan atau tokoh masyarakat yang berperan dalam menggerakkan BANSER.


Pasal 5
Pengesahan dan Tanda Anggota


1. Keanggotaan BANSER disyahkan Kepala Satkorcab dan diketahuinya oleh Ketua Gerakan Ansor Cabang/Daerah masing-masing.

2. Setiap an9gota BANSER wajib memiliki kartu tanda anggota BANSER.

3. Format Kartu Tanda Anggota ditetapkan oleh Satkornas dan diterbitkan oleh Satkorwil.

4. Khusus pengurus Satkornas dan Satkorwil, Kartu Tanda Anggota ditetapkan oleh Satkornas.

5. Penerbitan dan penggunaan kartu Tanda Anggota diatur dalam pedoman Keanggotaan BANSER.


Pasal 6
Pendidikan


1. Pendidikan Kebanseran Meliputi:


a. Pendidikan dan Pelatihan dasar (DIKLATSAR)

b. Kursus Banser Lanjutan (SUSBALAN)

c. Kursus Banser Pimpinan (SUSBAMPIM)

d. Kursus Pelatih Banser (SUSPELA T)

e. Pendidikan dan Latihan Kejuruan (DIKLA T JUR)


2. Teknik Pelaksanaan Pendidikan diatur Pedoman Pendidikan.


Pasal 7
Hak dan Kewajiban Anggota

1. Setiap anggota BANSER berhak :


a. Mengenakan seragam BANSER dalam menjalankan tugas sehari-hari maupun tugas lapangan.

b. Mendapatkan pendidikan dan latihan dalam upaya meningkatkan prestasi kemampuan yang dimilikinya.

c. Mendapatkan perlindungan dan pembelaan hukum, penghargaan sesuai prestasi dan pengabdian yang dimilikinya.


2. Setiap Anggota BANSER wajib :


a. Mentaati peraturan organisasi

b. Menjaga dan menjunjung nama baik organisasi.

c. Melaksanakan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

d. Melaksanakan Tata Sikap dan prilaku Banser dalam dan di luar kedinasan (sebagaimana dijelaskan dalam peraturan tata sikap dan perilaku Banser didalam kedinasa dan luar kedinasan).


Pasal 8
Satuan Koordinasi


1. Pimpinan Gerakan Pemuda Ansor disemua tingkatan bertanggung jawab melakukan koordinasi, mengendalikan dan mengawasi segala sesuatu mengenai BANSER pada ruang lingkup kepemimpinannya didelegasikan kepada salah seorang pengurus harian.

2. Untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut dibentuk Satuan Koordinasi BANSER ditingkat Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang dan Pimpinan Ranting yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala.

3. Ditingkat pusat dibentuk Satuan Koordinasi Nasional (SATKORNAS) BANSER yang dipimpin oleh seorang Kepala Satkornas diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Annsor.

4. Ditingkat Wilayah dibentuk Satuan Koordinasi Wilayah (SATKORWIL) BANSER yang dipimpin oleh seorang Kepala Satkorwil diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor.

5. Ditingkat Cabang dibentuk Satuan Koordinasi Cabang (SATKORCAB) BANSER yang dipimpin oleh seorang Kepala Satkorcab diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor.

6. Ditingkat Anak Cabang dibentuk Satuan Koordinasi Rayon (SATKORYON) BANSER yang dipimpin oleh seorang Kepala Satkoryon diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor.

7. Ditingkat Ranting dibentuk Satuan Koordinasi Kelompok (SATKORPOK) BANSER yang dipimpin oleh seorang Kepala Satkorpok diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan Ranting Gerakan pemuda Ansor.


8. Mekanisme pembentukan satuan koordinasi disemua tingkatan koordinasi diatur dalam pedoman pembentukan satuan koordinasi.


Pasal 9
Pola dan Mekanisme Koordinasi


1. Hubungan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor kepada Kepala Satkornas dan atau hubungan Ketua Gerakan Pernuda Ansor kepala dimasing-masing tingkatan bersifat instruktif dan hubungan sebaliknya bersifat konsultatif.

2. Hubungan Kepala Satkornas kepada ketua-ketua, sekretaris, dan Bendahara Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor bersifat koordinatif.

3. Hubungan Kepala kepada Wakil Kepala ditingkat masing-masing bersifat instruktif dan hubungan sebaliknya bersifat konsultatif.

4. Hubungan Wakil Kepala kepada para Asisten, Biro-biro, Satuan Pengawas dan Sekretaris serta antara komandan-komandan pasukan pada tingkatan masing-masing bersifat instruktif dan hubungan sebaliknya bersifat konsultatif.

5. Hubungan antar Asisten, antar Biro, antar Satuan Pengawas dan Sekretaris serta komandan pasukan pada masing-masing tingkatan bersifat koordinatif.

6. Hubungan Satkornas, Satkorwil, Satkorcab, Satkoryon dan Satkorpok bersifat instruktif dengan sepengetahuan ketua GP. Ansor di semua tingkatan masing-masing,


Pasal 10
Pimpinan dan Staf

1. Susunan Satkornas dan Satkorwil:


a. Satu Kepala

b. Satu Wakil Kepala

c. Asisten-Asisten:


1) Asisten Informasi dan Komunikasi (Asinfokom).

2) Asisten Kegiatan (Asgiat).

3) Asisten Administrasi dan Anggota (Asminang).

4) Asisten Perbekalan (Askal).

5) Asisten Perencanaan, Pendidikan dan Latihan (Asrendiklat).


6) Asisten Penelifian dan Pengembangan (Aslitbang).

7) Asisten Kerjasama (Asker).

8) Kepala Satuan Pengawas (Satpas)

9) Sekretaris/Sekretariat.


2. Susunan Satkorcab:


a. Satu Kepala

b. Satu Wakil Kepala

c. Biro-biro:


1) Biro Informasi dan Komunikasi

2) Biro Kegiatan (Rogiat).

3) Biro Administrasi dan Anggota (Rominang).

4) Biro Perbekalan (Rokal).

5) Biro Perencanaan, Pendidikan & Latihan (Rorendiklat).

6) Biro Penelitian dan Pengembangan (Rolitbang).

7) Biro Kerjasama (Roker).

8 Kepala Satuan Pengawas (Satpas)

9) Sekretaris/Sekretariat

Pembentukan unit-unit khusus disesuaikan dengan kebutuhan


3. Susunan Satkoryon dan Satkorpok


Menyesuaikan dengan susunan Satkorcab sesuai dengan kebutuhan dan jumlah anggota.


Pasal 11
Kualifikasi Kepala


1. Kepala BANSER dipilih dari unsur Ketua pengurus Harian Gerakan Pemuda Ansor yang membidangi kebanseran disemua tingkatan.

2. Kepala BANSER dipilih berdasarkan Rapat Harian Gerakan Pemuda Ansor disemua tingkatan.

3. Pernah mengikuti Diklatsar.


Pasal 12
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Kepala


1. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian kegiatan BANSER dengan wewenang komando sesuai dengan tugas dan fungsi BANSER

2. Membuat, merencanakan kegiatan secara umum (General Planning)

3. Melaksanaan penataan Organisasi secara umum (General Organizing)

4. Menentukan kebijaksanaan umum (General Policy)

5. Menentukan instruksi-instruksi umum (General lntruction)

6. Bersama dengan Wakil Kepala mengadakan pengawasan secara umum (General Supervisor).

7. Memberikan saran dan pandangan kepada Ketua GP. Ansor.

8. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya kepada pimpinan GP. Ansor.



Pasal 13
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Wakil Kepala



1. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian kegiatan BANSER dengan wewenang komando dengan kebijakan Kepala.

2. Mewakili Kepala jikaKepala Berhalangan

3. Bersama-sama Kepala melaksanakan Tugas dan Tanggung jawabnya


4. Merinci dan membagi tugas para Staf sesuai dengan bidangnya masing-masing.

5. Memantau/mengawasi dan mendampingi sistem dan proses kerja yang dilaksanakan oleh Staf.

6. Memberikan saran dan pandangan kepada Kepala.

7. Menerima laporan secara periodik dari staf untuk dilanjutkan kepada Kepala.

8. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajiban langsung kepada kepala dan pimpinan.


Pasal14
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Unsur Stat Pembantu Pimpinan (ASISTEN-ASISTEN)


Di Tingkat Satkornas dan Satkorwil


1. ASISTEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI (ASINFOKOM)


a. Menyusun program kerja informasi dan komunikasi secara umum yang mencakup sassran manusia, material dan operasional

b. Melaksanakan penyimpanan rahasia satuan.

c. Melaksanakan fungsi penggalangan secara khusus baik pengamanan di dalam, maupun pengamanan di luar (Spealling Saving)

d. Membuat perencanaan pengamanan secara khusus baik pengamanan didalam maupun pengamanan di luar.

e. Mengoptimalisasikan dan melakukan pemantauan secara terus menerus terhadap kinerja anggota.

f. Bersama-sama Satuan Pengawas memantau dan menindak setiap kegiatan yang menyimpang dari ketentuan satuan baik Intern maupun Ekstern.

g. Mendata potensi tirn informasi dan komunikasi disemua Cabang dan membentuk jaringan komunikasi cepat.

h. Mengadakan penyelidikan dan pemantauan tentang situasi dan kondisi baik kedalam maupun keluar tentang keadaan manusia maupun materiil.

i. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan satuan secara terperinci.

j. Memberikan saran-saran mengenai pengamanan kepada Kepala dan Wakil Kepala

k. Mengadakan pengawasan secara khusus dan terus menerus terhadap pekerjaan (kinerja) Asister dan Anggotanya serta melaporkan hasilnya kepada Wakil

l. Melaksanakan kajian dari hasil temuan kepengawasan dari berbagai peristiwa yang berdampak pada pelemahan organisasi berikut menyusun alternatif pemecahan untuk disampaikan kepada Kepala atau Wakil Kepala.

m. Menyusun perencanaan pengoperasian personil berikut wilayah kerjanya.

n. Memberikan saran-saran kepada Asisten lain.

o. Bertindak/ bersikap sebagai mata dan telinga Satuan.

p. Melaksanakan kegiatan-kegiatan lain yang terkait dengan Intelijen dan pengamanan satuan.

q. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajiban langsung kepada kepala dan Waki Kepala.


2. ANGGOTA ASISTEN INFORMASI DAN KOMUNIKASI


a. Membantu Asisten I dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Mewakili Asisten I apabila berhalangan.

c. Memberikan saran dan pandangan kepada Asisten I

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya langsung kepada Assisten I dan Kepada Wakil Kepala.


3. ASISTEN II KEGIATAN (ASGIAT)


a. Menyusun program kerja tentang pelaksanaan kegiatan yang bersifat operasional.

b. Melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Kepelatihan sebagaimana yang direncanakan oleh Rendiklat.

c. Menyusun rencana kebutuhan dan operasional personil pada setiap kegiatan Wilayah.

d. Mengadakan koordinasi antara staf/seksi tentang rencana pelaksanaan di lapangan.

e. Menyusun kegiatan umum dalam kaitannya dengan operasional personil.

f. Menentukan kebijakan-kebijakan khusus yang bersifat operasional.

g. Memberikan saran-saran yang bersifat operasional kepada Kepala.

h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajiban langsung kepada kepala dan Wakil Kepala.


4. ANGGOTA ASISTEN KEGIATAN


a. Membantu Asisten II dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Mewakili Asisten II apabila berhalangan.

c. Memberikan saran dan pandangan kepada Asisten II

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya langsung kepada Assisten II.


5. ASISTEN III ADMINISTRASI DAN KEANGGOTAN (ASMINANG)


a. Menyusun program kerja Administrasi dan pengembagan serta pembinaan anggota.

b. Merencanakan dan menyiapkan Anggota yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan yang direncanakan

c. Mempersiapkan segala data yang diperlukan antara lain: Potensi Anggota tingkat ranting, Anak Cabang, Cabang dan Wilayah.

d. Memampangkan data potensi keanggotaan masing-masing Cabang di Sekretariat.

e. Mempersiapkan segala adminitrasi baik yang berkenaan dengan data-data Anggota maupun dokumentasi-dokumentasi penting lainnya.

f. Memberikan informasi mengenai keadaan Anggota yang terlibat dalam kegiatan operasional

g. Melaksanakan pembinaan yang mengacu pada peningkatan SDM anggota.

h. Melaporkan/mengkonsultasikan hal-hal yang bersifat adminitrasi kepada Kepala atau Wakil Kepala.

i. Melaksanakan kegiatan lain yang terkait dengan penataan, pengembangan administrasi dan Anggota.

j. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajiban langsung kepada kepala dan Wakil Kepala.


6. ANGGOTA ASISTEN ADMINISTRASI DAN KEANGGOTAAN


a. Membantu Asisten III dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Mewakili Asiten III apabila berhalangan.

c. Memberikan saran dan pandangan kepada Asisten III

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya langsung kepada Assisten III dan Kepada Wakil Kepala.


7. ASISTEN IV PERBEKALAN (ASBEK)


a. Menyusun Program yang terkait dengan pemenuhan perangkat lunak dan perangkat keras organisasi yang akan digunakan dalam kegiatan baik berupa alat-alat, makanan dan komikasi serta obat-obatan.

b. Menyusun dan merencanakan secara matang opersional dan distribusi masing-masing komponen.

c. Bekerja sama dengan Asisten lain tentang perencanaan dan pelaksanaan pemenuhan keperluan perbekalan.

d. Memberikan informasi tentang keadaan logistik kepada seksi-seksi lain.

e. Melaksanakan kegiatan lain yang terkait dengan perencanaan, pelaksanaan pemenuhan perbekalan satuan.

f. Memberikan saran dan pandangan kepada kepala.

g. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajiban langsung kepada kepala dan Wakil Kepala.


8. ANGGOT A ASISTEN PERBEKALAN


a. Membantu Asisten IV dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya

b. Mewakili Asisten IV apabila berhalangan

c. Memberikan sarandan pandangan kepada Asisten IV

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya langsung kepada Assisten IV dan Kepada Wakil Kepala


9. ASISTEN V PENDIDIKAN DAN LATIHAN (ASRENDIKLAT)


a. Menyusun Program kegiatan jangka pendek dan jangka menengah untuk perencanaan pendidikan dan kepelatihan.

b. Menyusun petunjuk pelaksanaan Pendidikan dan Kepelatihan Banser dj semua tingkatan.

c. Menyusun kurikulum pendidikan dan Latihan meliputi:


1) Kurikulum ODiklatsar

2) Kurikulum Susbalan dan

3) Kurikulum Pendidikan Kejuruan dan Latihan Tambahan. sesuai dengan PO Banser.


d. Menyusun materi pre-test dan Post test sebagai pantauan keberhasilan masing- masing jenjang pendidikan dan kepelatihan.

e. Menyusun materi Pendidikan dan Kepelatihan mulai dari Diklatsar, Susbalan sampai Pendidikan kejuruan dan Latihan Tambahan.

f. Melakukan kepengawasan kesesuaian penyampaian ‘materi pendidikan dan latihan yang dilaksanakan oleh Cabang dan Tim yang ditunjuk oleh Satkorwil.

g. Merencanakan dan menyiapkan sertifikasi Pendidikan dan Kepelatihan tingkat Wilayah dan melaksanakan penataan pemberian sertifikasi tingkat Cabang.

h. Menyusun Laporan hasil kerja secara periodik:


1) Bulanan

2) Semester

3) T ahunan

4) Masa Hidmat


i. Melaksanakan kegiatan lain yang terkait dengan Rencana Pendidikan dan Latihan.

j. Memberikan saran, pendapat dan peliimbangan kepada Wakil Kepala Staf dan Kepala

k. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajiban langsung kepada kepala dan Wakil Kepala.

10. ANGGOTA ASISTEN V RENDIKLAT


a. Membantu Asisten V dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Mewakili Asisten V apabila berhalangan.

c. Memberikan saran dan pandangan kepada Asisten V.

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya langsung kepada Assisten V dan Kepada Wakil Kepala


11. ASISTEN VI KERJASAMA (ASKER)


a. Menyusun program kerja jangka pendek, menengah, dan jangka panjang yang terkait dengan Kerjasama internal maupun Eksternal.

b. Mengatur dan mengembangkan hubungan Satkornas, Satkorwil dengan masyarakat yang meliputi bidang:


1) Peningkatan perekonomian

2) Peningkatan Sumberdaya Manusia dan

3) Pengembangan Organisasi


c. Melaksanakan pendekatan pada insan pers untuk komunikasi optimal eksistensi satkorwil dengan masyarakat.

d. Merencanakan Bhakti Sosial.

e. Melaksanakan kerjasama dengan Organisasi kepemudaan lain untuk pengembangan Banser.

f. Melaksanakan kegiatan lain yang terkait dengan kerjasama organisasi.

g. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada Wakil Kepala dan Kepala.

h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya langsung kepada Assisten V dan Kepada Wakil Kepala


12. ANGGOT A ASISTEN VI KERJASAMA


a. Membantu Asisten VI dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Mewakili Asisten VI apabila berhalangan.

c. Memberikan saran dan pandangan kepada Asisten VI.

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya langsung kepada Assisten VI dan Kepada Wakil Kepala


13. ASISTEN VII PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (ASLITBANG)


a. Menyusun program kerja yang terkait dengan Pengkajian, penelitian dan pengembangan organisasi

b. Mengembangkan hubungan Satuan banser disemua tingkatan pengkajian yang ada di masyarakat dan pemerintah misalnya:


1) Balitbangda;

2) Badan pengkajian perkembangan perekonomian;

3) Pusat Penelitian dan Pengkajian Depdiknas, dll.


c. Menyusun konsep penataan organisasi Banser

d. Merencanakan dan melaksanakan Seminar

e. Mencari alternatif terobosan pengembangan personil baik yang terkait dengan pengembangan SDM maupun pemberdayaan perekonomian.

f. Melaksanakan kegiatan lain yang terkait dg Penelitian dan Pengembangan.

g. Memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada Kepala Staf atau Komandan.

h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajiban langsung kepada kepala dan Wakil Kepala

14. ANGGOTA ASISTEN VII LlTBANG


a. Membantu Asisten VII dalam menjalankan tug as dan tanggung jawabnya.

b. Mewakili Asisten VII apabila berhalangan.

c. Memberikan saran dan pandangan kepada Asisten VII.

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kewajibannya langsung kepada Assisten VII dan Kepada Wakil Kepala


Pasal 15
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab BIRO-BIRO Di Tingkat Satkorcab, Satkoryon, Satkorpok


1. Biro Informasi dan Komunikasi (Ro-infokom), disesuaikan dengan tugas, wewenang dan tanggungjawab Asinfokom.

2. Biro Kegiatan (Ro-Giat), disesuaikan dengan tugas, wewenang dan tanggungjawab As-Giat.

3. Biro Perbekalan (Ro-Kal)), disesuaikan dengan tugas, wewenang Dan tanggungjawab As-Kal.

4. Biro Administrasi dan Anggota (Ro-Adminag) disesuaikan dengan tugas, wewenang dan Tanggungjawab As-Adminag.

5. Biro Perencanaan, Pendidikan dan Latihan (Ro-Rendiklat), disesuaikan dengan tugas, wewenang dantanggung jawab As-Rendiklat.

6. Biro Kerjasama (Ro-Ker), disesuaikan dengan tugas, wewenang dan tanggungjawab As-Ker

7. Biro Penelitian dan Pengembangan (Ro-Litbang), disesuaikan dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab As-Litbang.


Pasal 16
Tugas, Wewenang dan Tanggung jawab Satuan Pengawas


A. KEPALA SATUAN PENGAWAS

1. Menyusun program kerja yang terkait dengan pengawasn dan penegakan disiplin dalam satuan dan operasional di lapangan.

2. Melaksananakan dan menciptakan suasana kekeluargaan dalam satuan.

3. Melalui koordinasi dengan Asisten III Asminang melaksanakan penataan dan penyusunan aturan tata tertib anggota.

4. Melaksanakan pernantauan terhadap pelaksanaan aturan dan tata tertib.

5. Melaksanakan penindakan terhadap pelanggaran kedisiplinan anggota.

6. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam melaksanakan pengamanan.

7. Membentuk kelompok-kelompok satuan pengawas dalam kegiatan kegiatan di lingkungan satuan.

8. Menjadi contoh dalam pelaksanaan kedisiplinan.

9. Melaksanakan kegiatan lain yang terkait dg ketertiban dan penindakan.

10. Menyampaikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada Wakil Kepala dan I

11. Dalam Operasional lapangan bertanggungjawah kepada Asisten Operasi dan Asisten Intelpam dalam satuan bertanggungjawab kepada Wakil Kepala


B. WAKIL KEPALA SATUAN PENGAWAS


1. Membantu Kepala SatuanPengawas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

2. Mewakili Kepala bila berhalangan.

3. Memberikan saran dan pandangan kepada Kepala Satuan Pengawas.

4. Bertanggung jawab penuh kepada Kepala Satuan Pengawas


Pasal 17
Sekretariat I Markas


A. SEKRETARIS/SEKRETARIA T


1. Menyusun program yang terkait dengan pemenuhan, perawatan dan penambahan sarana dan prasarana sekretariat.

2. Bertanggung jawab terhadap keamanan, keindahan dan kebersihan sekretariat.

3. Bertanggung jawab terhadap keluar masuknya barang, alat dan perlengkapan Satuan.

4. Bersama dengan Kepala Satuan Pengawas bertanggungjawab terhadap kedisiplinan didalam satuan.

5. Bertanggung jawab terhadap terselenggaranya Peraturan Dinas Dalam didalam Sekretariat.

6. Menyusun Jadwal Piket Satuan.

7. Menyampaikan saran, pertimbangan kepada Kepala yang terkait dengan Kesekretariatan.

8. Bertanggung Jawawab langsung kepada Wakil Kepala dan Kepala.


B. WAKIL KEPALA SEKRETARIAT MARKAS


1. Membantu Sekretaris/Sekretariat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

2. Mewaklli Sekretaris/Sekretariat apabila berhalangan.

3. Memberikan saran dan pandangan kepada Sekretaris.

4. Bersama dengan Wakil I Kepala Pengawasan merencanakan pelaksanaan peraturan urusan dinas dalam.

5. Bertanggung jawab penuh kepada Sekretaris dan Wakil Kepala.


Pasal 18
Pakaian Seragam


Corak, desain dan atribut-atribut lain yang dilengkapi pakaian seragam Banser ditentukan pada penjabaran organisasi Banser.


Pasal 19
Sumber Dana


1. Sumber dana untuk keperluan kegiatan Banser dibebankan kepada Gerakan Pemuda Ansor

2. Dapat mengupayakan sumber-sumber dana melalui usaha-usaha yang legal dan dapat dipertanggungjawabkan guna membiayai operasional Satuan Banser

3. Sumber-sumter lailn yang tidak mengikat.


Pasal 20
Sanksi


1. Setiap anggota Banser yang melanggar PD/PRT Gerakan Pemuda Ansor dan Peraturan organisasi Banser akan dikenai sanksi berupa: Teguran, Peringatan dan Pemecatan.

2. Mekanisrne pemberian sanksi diatur dalarn peraturan Disiplin Anggota Banser.


Pasal 21
Penutup


1. Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan organisasi Banser ini akan diatur kemudian oleh Pimpinan Pusat melalui peraturan tambahan atau instruksi Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor.

2. Peraturan organisasi Banser ini dinyatakan berlaku sejak tanggal ditetapkan.


KONPERENSI BESAR XIV GERAKAN PEMUDA ANSOR T AHUN 2002


Pimpinan Sidang Komisi Kebanseran


KETUA ,                                                               Sekretaris


ttd                                                                              ttd


SLAMET RIYADI                                      MUSLIM MUSTADJAB


Retype: Hernoe R


PENJABARAN PERATURAN ORGANIASI
BARISAN ANSOR SERBAGUNA
(BANSER)


Dalam mengikuti perkembangan organisasi yang ada, berdasar dari Temu Wicara Nasional Banser dipandang perlu melaksanakan penetapan dan penyempurnaan bidang organisasi yang meliputi status, struktur organisasi, Pakaian seragam banser, Administrasi, kode Etik dan T ata Upacara Banser.


A. STATUS BANSER


1. Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) adalah lembaga semi otonom dari Gerakan Pemuda Ansor

2. Pengertian pada butir (1) diatas, Banser tidak pernah lepas sama sekali dari GP Ansor dan secara struktural dibawah koordinasi Ketua Umum ditingkat pusat dan Ketua- Ketua pada masing-masing tingkatan di bawahnya.


B. STUKTUR ORGANISASI


1. Stuktur organisasi sebagaimana diatur pada pasal 7-9 (PO Banser) dijabarkan dalam bagian sebagaimana terlampir.

2. Pola hubungan instruktif dan Koordinatif dan Konsultatif baik secara vertukal maupun horizontal diseluruh satuan koordinasi melalui Pimpinan GP ansor di masing-masing tingkatan.


C. PAKAJAN SERAGAM


1. Pakaian segaram Banser adalah:

a. Pakaian Dinas Harian (PDH)

b. Pakaian Dinas Lapangan (PDL)

2. Potongan dan model baju untuk PDH sesuai dengan petunjuk dari Pimpinan Pusat GP Ansor (Lihat ketentuan atribut Banser dan contoh terlampir).

3. Potongan dan model baju untuk PDH adalah loreng lengan panjang, seperti potongan dan model PDL TNI dengan corak dan paduan empat (4) warna: hijau, cokelat., hitam dan merah hati, sesuai hasil keputusan Konferensi Besar XII yang diperkuat pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) tahun 1998

4. Bentuk Badge sesuai dengan petunjuk Pimpinan pusat Gerakan Pemuda Ansor, emblem (logo) untuk baret dipasang pada bagian depan sebelah kiri. (Iihat ketentuan atribut Banser dan contoh terlampir).

5. Tali Komando dipakai melingkar bahu sebelah kanan dengan ketentuan

a. Tali Komando untuk Kepala dan Wakil Kepala berwarna merah

b. Tali Komando untuk Staff berwarna biru .

c. Tali Komando untuk Satuan Pengawasn Pengawasan berwarna putih

6. Tanda jabatan bagi Kepala (Satkornas, Satkbrwil, Satkorcab, Satkoryon dan Satkorpok) dipakai pad a saku – baju luar sebelah kanan, bentuk dan macamnya ditetapkan lebih lanjut oleh satkornas Banser PP GP Ansor.

7. Tanda Kecakapan Khusus (TKK) dipakai di dada sebelah kiri mulai dari saku sampai keatas sesuai dengan ketentuan. Bentuk dan macamnya ditetapkan lebih lanjut oleh Satkornas Banser PP GP Ansor.

8. Ketentuan PDH sebagai berikut:


a. Terbuat dari bahan katun jenis driil SC 088 sesuai dengan warna seragam hijau POL Brimob.

b. Bentuk PDH:

1) Bentuk Kragh/Leher terbuka.

2) Lengan pendek dengan menggunakan plat pundak kanan dan kiri.

3) Dua saku (kiri dan kanan) di baju, pakai tutup.

4) Menggunakan ped muts (kopiah Banser) warna hitam dengan listkuning dan atas hijau.

5) Di dada kanan dipasang nama yang bersangkutan ditulis pada label nama (papan nama) warna dasar hitam dengan tulisan putih yang dilengkapi logo Banser sebelum tulisan nama.

6) Di lengan sebelah kanan dipasang bedge (Satkornas, Satkorwil,Satkorcab, Satkoryon dan Satkorpok).

7) Di lengan sebelah kiri dipasang kode wilayah.


c. PDH digunakan pada kegiatan-kegiatan:

1) Aktivitas sehari-hari di Kantor/ruangan.

2) Menghadiri undangan kegiatan yang dilaksanakan di dalam ruangan.


d. PDL digunakan pada kegiatan

1) Semua kegiatan resmi lapangan

2) Tugas-tugas pengamanan, baik ruangan maupun dilapangan


9. Ketentuan PDL I sebagai berikut:


a. Terbuat dari bahan katun jenis drill SC088 dengan warna hijau Brimob.

b. Bentuk PDL:

1) Bentuk pakaian model Bromob lengan panjang.

2) Di pundak menggunakan plat pendek

3) Baju memakai dua saku (kanan dan kiri), pakai tutup

4) Menggunakan baret/topi lapangan.

5) Di dada kanan dipasang nama yang bersangkutan, ditulis pada kain dengan warna dasar kuning dan tulisan merah.

6) Di lengan sebelah kanan dipasang bedge Banser, dan diatasnya tanda kesatuan (Satkornas, Satkorwil, Satkorcab, Satkoryon, Satkorpok)

7) Di lengan sebelah kanan dipasang kode wilayah.

8) Baju dimasukkan dalam celana dan kopel rim masuk pada kolong ikat celana


10. Ketentuan PDL-II sebagai berikut:

a. Terbuat dari bahan yang memadai dan layak dengan warna loreng Banser .

b. Bentuk PDL:

1) Bentuk pakaian model TNI lengan panjang.

2) Di bahu menggunakan plat pendek

3) Baju memakai dua saku (kanan dan kiri), pakai tutup

4) Menggunakan baret/topi lapangan.

5) Di dada kanan dipasang nama yang bersangkutan, ditulis pada kain dengan warna dasar kuning dan tulisan merah.

6) Di lengan sebelah kanan dipasang bedge Banser, dan diatasnya tanda kesatuan (Satkornas, Satkorwil, Satkorcab, Satkoryon, Satkorpok)

7) Di lengan sebelah kanan dipasang kode wilayah.


11. Menggunakan Baret

Baret hanya digunakan oleh Anggota Banser yang telah lulus mengikuti Pendidikan dan Latihan Oasar (DIKLA TSAR) Banser sampai dengan upacara pembaretan.

D. ADMINISTRASI


Karena status Banser semi otonom/sub ordinat dari GP Ansor maka peraturcm administrasi Banser diserahkan kepada satuan koordinasi Banser itu sendiri.


Untuk keseragaman administrasi Banser, maka dalam pelaksanaan kegiatan menggunakan stempel dan surat terpisah dengan GP Ansor sebagai berikut:


1. Surat intern Banser ditiap-tiap tingkatan, cukup di tanda tangani Komandan dengan tembusan ke Pimpinan GP ansor sebagai laporan pada masing-masing tingkatan.

2. Surat ekstrenal keluar lingkungan GP Ansor di tandatangani Komandan Banser diketahui oleh Pimpinan GP Ansor di tiap-tiap tingkatan.

3. Bentuk kop surat dan stempel sebagaimana ketentuan atribut dan contoh terlampir.

4. Bentuk dan penomoran surat di lingkungan Banser mengikuti bentuk dan penomoran sebagaimana GP Ansor Termasuk didalamnya kode stempel. Untuk kelengkapan Administrasi Banser maka setiap jenjang kepengurusan Banser harus di lengkapi:

a. Kop surat

b. Stempel

c. Papan nama

d. Sekretariat

e. Kelangkapan Administrasi lainnya


E. KODE ETIK DAN DOKTRIN


1. Kode etik banser adalah kode etik kader GP Ansor

2. Doktrin Banser adalah Ooktrin GP Ansor

3. Ikrar/Janji Banser adalah Nawa Prasetya GP Ansor


F. NAWA PRASETYA BANSER


1. Kami Barisan Ansor Serbaguna, bertaqwakepada Allah SWT.

2. Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia kepada Pancasila dan UUO 1945.

3. Kami Barisan Ansor Serbaguna, memegang teguh cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.

4. Kami Barisan Ansor Serbaguna, taat dan ta’dhim kepada khittah NU 1926.

5. Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia dan berani membela kebenaran dalam wadah perjuangan Ansor, demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia.

6. Kami Barisan Ansor Serbaguna, peduli terhadap nasib umat manusia tanpa memandang suku, bangsa, agama dan golongan.

7. Kami Barisan Ansor Serbaguna, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran keadilan dan demokra1

8. Kami Barisan Ansor Serbaguna, siap mengorbankan seluruh jiwa, raga dan harta demi mencapai Ridho Allah

9. Kami Barisan Ansor Serbaguna, senantiasa siap siaga membela kehormatan dan martabat bangsa dan Negara Republik Indonesia.


G. PERILAKU BANSER


1. Bertaqwa kepada Allah SWT dan mengamalkan ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah.

2. Berperilaku jujur, disiplin dan bertanggungjawab.

3. Siap melaksanakan tugas dengan iklas penuh pengabdian.

4. Bersikap hormat kepada sesama dan taat kepada Pimpinan.


H. BAI'AT BANSER


Bismillahirrohmanirrohiim,

Asyhadu Anllaa illaaha IIlaliah wa Asyhadu ann a Muharnmadar Rasulullah.

Dengan ihlas dan bertaqwa kepada Allah SWT. saya berbai’at:

1. Senantiasa akan menjalankan kewajiban terhadap Allah SWT dan Rosulnya

2. Senantiasa tampa pamrih mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila serta UUD 1945 secara murni dan konsekwen.

3. Senantiasa berjuang mengembangkan ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah.

4. Senantiasa setia menjalankan tugas-tugas organisasi GP Ansor secara Ikhlas, konsekwen dan bertanggung jawab.

5. Senantiasa tunduk dan patuh kepada pimpinan serta memegang teguh disiplin.


KONPERENSI BESAR XIV

GERAKAN PEMUDA ANSOR TAHUN 2002


Pimpinan Sidang Komisi Kebanseran


KETUA                                                                SEKRETARIS,


ttd                                                                                  ttd


MUHAMMAD IDRIS                             DRS. ABDUL MUJIB SYADZILI





Sejarah banser, Sejarah Ansor, Sejarah NU

Berbicara Banser tidak lepas dari Ansor, Begitu juga berbicara ansor tidak lepas dari NU,  Sedangkan NU sendiri merupakan organisasi yang ada di Indonesia, dan sebelum Indonesia merdeka, yaitu tepatnya 31 Januari 1926 NU lahir.Pencetusan lahirnya NU dipimpin oleh K.H. Hasyim Ashari, yang merupakan pendiri pondok pesantren tebu ireng Jombang, dan merupakan Pesanteren termashur di Indonesia, serta melahirkan Tokoh - Tokoh islam terkemuk, Ahlussunah Waljama'ah itulah ciri khas NU.

 

 Setelah Adanya NU maka kemudian Lahirlah Gerakan Pemuda Ansor pada tahun 24 April 1934, namun tidak serta merta Ansor lahir begitu saja, sebelum Ansor lahir banyak organisasi keagamaan yang ada lebih dulu seperti, Subbanul waton, sebelum menjadi ansor pada tahun 1931 lahir PPNU ( Persatuan Pemuda Nahdlatul Ulama) namunm setahun kemudian yaitu tahun 1932 berubah menjadi Pemuda Nahdlatul Ulama (PNU), setelah 2 tahun PNU berubah lagi menjadi Ansor Nahdlatul Oelama (ANO) dan sudah menjadi bagian dari NU namun belum keseluruhan, dikarenakan ada perbedaan pikiran dari tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, KH Abdul Wahab Hasbullah dari tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, setelah menyatukan misi visi serta pikiran, maka KH Abdul Wahab Hasbullah Merubah nama dari ANO menjadi ANSOR, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah, Dan Ansor sendiri bergerak dalam bidang pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader.


 


Setelah adanya ANO, maka sangat diperlukan adanya kemiliteran dalam tubuh NU, Melalui kongres I tahun 1936, Kongres II Tahun 1937 dan Kongres III tahun 1938 memutuskan ANO mengadakan Barisan Berseragam yang diberi nama Banoe (Barisan Nahdlatul Oelama) dengan ketrampilan
dengan merinci jenis riyadloh yang diperbolehkan:
  • Pendidikan baris berbaris
  • Latihan Lompat dan Lari
  • Latihan angkat mengangkat
  • Latihan ikat mengikat (Pionering)
  • Fluit Tanzim (belajar kode/isyarat suara)
  • Isyarat dengan bendera (morse)
  • Perkemahan
  • Beljar menolong kecelakaan (PPPK)
  • Musabaqoh Fil Kholi (Pacuan Kuda)
  • Muromat (melempar lembing dan cakram)

 Dari perkembangan dan perubahan maka ANO berubah menjadi gerakan pemuda Ansor GP Ansor, serta BANOE menjadi Barisan Ansor Serba Guna (BANSER)
Berikut rincian tentang Banser.
.
Status BANSER
1.    Barisan Ansor Serbaguna (BANSER) adalah lembaga semi otonom dari Gerakan Pemuda Ansor .
2.    Pengertian pada butir (1) di atas, BANSER tidak pernah lepas sama sekali dari GP Ansor dan secara struktural di bawah koordinasi Ketua Umum di tingkat pusat dan Ketua-ketua pada masing-masing tingkatan di bawahnya.
Struktur Organisasi
1.    Struktur organisasi sebagaimana diatur pada pasal 7 – 9 (PO Banser) dijabarkan dalam bagian sebagaimana terlampir.
2.    Pada hubungan instruktif dan koordinatif dan konsultatif baik secara vertikal maupun horizontal di seluruh satuan koordinasi melalui Pimpinan GP Ansor di masing-masing tingkatan
Fungsi Utama BANSER
1.    Fungsi Kaderisasi, BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor sebagai kader terlatih, untuk pengembangan kaderisasi di lingkungan Gerakan Pemuda Ansor.
2.    Fungsi Dinamisator, BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor yang berfungsi sebagai pelopor penggerak program-program Gerakan Pemuda Ansor.
3.    Fungsi stabilisator, BANSER merupakan perangkat organisasi Gerakan Pemuda Ansor yang berfungsi sebagai pengaman program-program sosial kemasyarakatan Gerakan Pemuda Ansor.
Tugas BANSER
1.    Merencanakan, mempersiapkan dan mengamalkan cita-cita perjuangan Gerakan Pemuda Ansor serta menyelamatkan dan mengembangkan hasil-hasil perjuangan yang telah dicapai
2.    Melaksanakan program sosial kemasyarakatan dan program pembangunan yang berbentuk rintisan dan partisipasi.
3.    Membantu terselenggarnya SISHANKAMRATA di lingkungan Gerakan Pemuda Ansor dan lingkungan sekitarnya
Tanggung Jawab BANSER
1.    Menjaga, memelihara dan menjamin kelangsungan hidup dan kejayaan Gerakan Pemuda Ansor khususnya dan NU umumnya.
2.    Bersama dengan kekuatan bangsa yang lain untuk tetap menjaga dan menjamin keutuhan bangsa dari segala ancaman, hambatan, gangguan dan tantangan.
Keanggotaan BANSER
1.    Anggota BANSER adalah anggota Gerakan Pemuda Ansor.
2.    Keanggotaan BANSER ditetapkan dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a.     Sehat fisik dan mentalnya
b.    Memiliki tinggi badan sekurang-kurangnya 160 cm, kecuali memiliki kecakapan khusus.
c.     Telah lulus mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar BANSER
d.    Memiliki dedikasi dan loyalitas kepada Gerakan Pemuda Ansor.
3.    Anggota kehormatan diberikan kepada mantan anggota BANSER yang berusia di atas 45 tahun dan atau tokoh masyarakat yang berperan dalam menggerakkan BANSER.
Hak Anggota BANSER
1.    Mengenakan seragam BANSER dalam menjalankan tugas sehari-hari maupun tugas lapangan.
2.    Mendapatkan pendidikan dan latihan dalam upaya meningkatkan prestasi kemampuan yang dimilikinya.
3.    Mendapatkan perlindungan dan pembelaan hukum, penghargaan sesuai prestasi dan pengabdian yang dimilikinya
Kewajiban Aggota BANSER
1.    Mentaati peraturan organisasi
2.    Menjaga dan menjunjung nama baik organisasi
3.    Melaksanakan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya
4.    Melaksanakan tata sikap dan perilaku BANSER di dalam dan diluar kedinasan (sebagaimana dijelaskan dalam peraturan tata sikap dan perilaku BANSER di dalam kedinasan dan di luar kedinasan)
Kode Etik dan Doktrin
1.    Kode etik BANSER adalah kode etik kader GP Ansor
2.    Doktrin BANSER adalah doktrin GP Ansor
3.    Ikrar/janji BANSER adalah Nawa Prasetya GP Ansor
NAWA PRASETYA BANSER
1.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, bertaqwa kepada Allah SWT.
2.     Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia kepada Pancasila dan UUD 1945.
3.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, memegang teguh cita-cita proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia.
4.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, taat dan ta’dhim kepada khittah NU 1926.
5.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, setia dan berani membela kebenaran dalam wadah perjuangan Ansor demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia
6.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, peduli terhadap nasib umat manusia tanpa memandang suku, bangsa, agama dan golongan.
7.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, kebenaran, keadilan dan demokrasi.
8.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, siap mengorbankan seluruh jiwa, raga dan harta demi mencapai ridho ilahi.
9.    Kami Barisan Ansor Serbaguna, senantiasa siap siaga membela kehormatan dan martabat bangsa dan negara Republik Indonesia.
Perilaku BANSER
1.    Bertaqwa kepada Allah SWT dan mengamalkan ajaran Islam Ahlusunnah wal jama’ah
2.    Berperilaku jujur, disiplin dan bertanggungjawab.
3.    Siap melaksanakan tugas dengan ikhlas penuh pengabdian
4.    Bersikap hormat kepada sesama dan taat kepada pimpinan.
BAI’AT BANSER
Bismillahirrohmanirrohim
Asyhadu anlaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullah
Dengan ikhlas dan bertaqwa kepada Allah SWT, saya berbai’at :
1.    Senantiasa akan menjalankan kewajiban terhadap Allah SWT dan Rasul-Nya.
2.    Senantiasa tanpa pamrih mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila serta UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
3.    Senantiasa berjuang mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
4.    Senantiasa setia menjalankan tugas-tugas organisasi GP Ansor secara ikhlas, konsekuen dan bertanggungjawab.
5.    Senantiasa tunduk dan patuh kepada pimpinan serta memegang teguh disiplin.
Arti Lambang Bedge BANSER (Segi Lima)
1.    Kalimat Ya Ilaahi, melambangkan bahwa setiap gerak dan perjuangan BANSER dijiwai dengan ketaqwaan serta mengikuti segala perintah Allah SWT.
2.    Logo Gerakan Pemuda Ansor, melambangkan kesatupaduan langkah BANSER yang tidak bisa dilepaskan dari organisasi induknya yakni GP Ansor.
3.    Gambar Burung Ababil, melambangkan kekuatan umat Islam yang menjunjung tinggi upaya kesejahteraan dan kemakmuran manusia.
4.    Gambar Pita, melambangkan keteguhan BANSER dalam membela, dan mendorong setiap perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan.
5.    Tulisan Nahnu Ansharullah melambangkan sikap BANSER yang saling tolong menolong kepada sesama manusia sebagai hamba Allah SWT.
6.    Warna merah (sebagai dasar logo) melambangkan keteguhan dalam melaksanakan aqidah dan semangat pantang mundur dalam membela keadilan dan kebenaran.
7.    Warna kuning, melambangkan ketulusan, keikhlasan dan kesucian perjuangan.
8.    Warna hijau segitiga, melambangkan keimanan, keadilan dan kemakmuran.
9.    Warna hitam segitiga, melambangkan kesatuan dan persatuan yang kokoh dan kuat.
10.  Segi lima, melambangkan rukun Islam lima dan Pancasila sebagai dasar negara.
11.  Pisau Komando, melambangkan bahwa setiap anggota BANSER siap setiap saat melaksanakan tugas organisasi
Arti Lambang Bedge BANSER (Payung Terjun)
1.    Payung Terjun, melambangkan BANSER siap terjun ke masyarakat dengan kearifan dan kebijakan.
2.    Warna hijau, melambangkan warna kemakmuran.
3.    Warna merah, melambangkan keteguhan dalam melaksanakan aqidah dan semangat pantang mundur dalam membela keadilan dan kebenaran.
4.    Warna Kuning, melambangkan ketulusan, keikhlasan dan kesucian perjuangan.
Arti Lambang Bedge BANSER (Perisai Merah Putih)
 Banser siap setiap saat untuk menjaga ketenteraman bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia



markas banser satkoryon Rawalo, Banyumas